Berhati-hatilah! Harga Emas Mulai Bikin Cemas

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Lagi-lagi harga emas dunia terperosok usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris.

Pada perdagangan Kamis (08/5/2025), harga emas dunia terjun 1,76% di level US$3.305,25 per troy ons. Penurunan tersebut memperpanjang derita harga emas yang melemah dalam dua hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Jumat (09/5/2025) hingga pukul 06.15 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,34% di posisi US$3.316,49 per troy ons.

Harga emas memperpanjang kerugian dan anjlok lebih dari 1% pada perdagangan Kamis setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris, meningkatkan harapan akan kesepakatan serupa dengan negara lain.

Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan "kesepakatan terobosan" dalam perdagangan. Tarif 10% untuk barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku sementara Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1% dan memberikan akses yang lebih besar ke barang-barang AS.

"Jika kita (juga) berhasil mencapai kesepakatan antara AS dan China, akan ada banyak perlawanan terhadap kenaikan harga dan emas akan diperdagangkan kembali turun ke, paling tidak ke US$3.200 per troy ons," ujar Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, kepada Reuters.

Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama China pada hari Sabtu di Swiss.

Emas batangan, yang secara luas dianggap sebagai nilai lindung terhadap ketidakpastian geopolitik, telah mencapai beberapa rekor tertinggi sejak Trump pertama kali mengumumkan tarifnya.

Di tempat lain, bank sentral China telah menyetujui pembelian valuta asing oleh bank-bank komersial untuk membayar impor emas berdasarkan kuota yang baru-baru ini ditingkatkan, kata dua orang yang mengetahui langsung masalah tersebut.

"Secara teoritis, langkah ini akan meningkatkan harga emas karena peningkatan permintaan dari China menjadi faktornya. Namun, dinamika pasar saat ini didominasi oleh perkembangan seputar tarif," ujar Zain Vawda, analis di MarketPulse by OANDA.

Sementara itu, cadangan emas di brankas London meningkat pada bulan April karena lebih banyak logam mulia yang kembali dari New York setelah dislokasi. Pelaku pasar telah meningkatkan pengiriman emas ke AS pada periode Desember 2024-Maret 2025 untuk menutupi posisi COMEX mereka terhadap kemungkinan AS akan mengenakan tarif pada impor.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Photo View |