Pabrik Teriak, KADIN Kritik Keras Pemerintah Gegara Gas Industri

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (KADIN) Indonesia bidang Perindustrian Saleh Husin menyampaikan kritik keras terhadap kebijakan pemerintah mengenai gas industri. Dia menyebut, pemerintah belum seirama dalam implementasi suplai gas untuk industri.

Sebab, imbuh dia, Presiden Prabowo Subianto saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk menggenjot investasi di Indonesia. Termasuk merawat dan mendorong industri dalam negeri terus tumbuh berkembang walau dalam situasi ekonomi global yang terus bergejolak.

"Namun sangat disayangkan di dalam pemerintahnya sendiri, baik kementerian dan lembaga terutama di level pelaksana lapangan belum satu irama. Hal ini tercermin dengan masih sulitnya mendapatkan pasokan gas yang memadai untuk industri di dalam negeri," kata Saleh Husin dalam keterangan resmi, Sabtu (10/5/2025). 

Dia memaparkan, beberapa pelaku bidang industri pengguna gas yang tergabung dalam KADIN bidang Perindustrian sudah mengeluh kesulitan mendapatkan pasokan alokasi gas.

"Padahal pabriknya berada di pusat-pusat industri, seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur bagaimana dengan yang di luar pulau Jawa," ujarnya.

"Jadi saya melihat sepertinya di tataran implementasi di lapangan mereka masih belum rela harga gas untuk industri ditentukan dengan harga yang dipatok pemerintah pusat sehingga suplai-nya ya dengan berbagai cara dipersulit dengan berbagai alasan. Jadi ego sektoralnya masih sangat kuat dan mereka tidak berpikir dampaknya secara nasional hanya berpikir sektornya saja," tukas Saleh Husin. 

Dia pun meminta Presiden Prabowo secara diam-diam mendatangi langsung pabrik-pabrik pengguna gas industri.

"Sehingga dapat mengetahui secara langsung apa yang sebenarnya terjadi. Karena selama hal ini dibiarkan berlarut-larut maka jangan berharap capaian ekonomi tumbuh 8%. Hal ini sudah bisa kita lihat bersama sebagaimana yang telah dirilis oleh Biro Pusat Statistik kemarin, di mana pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2025 hanya tumbuh 4,87 %," sebutnya.

"Saya kasihan melihat Bapak Presiden Prabowo yang begitu berapi-api ingin Indonesia maju. Tapi sayang tidak didukung oleh para pengambil keputusan di lapangan dalam hal suplai alokasi gas untuk industri yang tidak seirama dengan Bapak Presiden Prabowo," pungkasnya.


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 100 Hari Pemerintahan Trump, Penuh Drama & Gejolak Ekonomi

Next Article Gas Murah untuk Industri Sudah Terserap 80%

Read Entire Article
Photo View |