Jakarta, CNBC Indonesia - India dan Pakistan telah memulai perang yang ditandai dengan Operasi Sindoor dari Delhi yang langsung direspons keras oleh Islamabad.
Kejadian ini pun mendapat tanggapan beragam dari sejumlah negara, salah satunya Israel.
Duta Besar Israel untuk India, Reuven Azar, mendukung langkah India dalam menyerang Pakistan. Menurutnya, manuver ini harus ditanggapi sebagai perang melawan terorisme.
"Israel mendukung hak India untuk membela diri. Teroris harus tahu bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi dari kejahatan keji mereka terhadap orang yang tidak bersalah," tuturnya di X.
Sebelumnya, Angkatan Darat India pada hari Rabu merilis komentar publik pertamanya dengan mengatakan bahwa keadilan telah ditegakan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas serangan Pahalgam, Kashmir, beberapa hari lalu.
"Keadilan Ditegakkan. Jai Hind! (Kemenangan untuk India)," tulis Angkatan Darat India pada X dalam pernyataan singkat.
Dengan menyebutnya "Operasi Sindoor", Kementerian Pertahanan India mengatakan serangan itu dilancarkan pada Rabu pagi buta waktu setempat. Mereka mengaku menghantam infrastruktur yang menjadi tempat serangan teroris terhadap India direncanakan dan diarahkan.
"Tindakan kami terfokus, terukur, dan tidak bersifat eskalatif. Tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran. India telah menunjukkan pengendalian diri yang cukup besar dalam pemilihan target dan metode eksekusi," katanya dalam sebuah pernyataan.
Seorang sumber militer Pakistan mengatakan kepada CNN bahwa secara garis besar, serangan India menghantam lima lokasi di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan. Lokasi tersebut adalah Kotli, Ahmadpur Timur, Muzaffarabad, Bagh, dan Muridke.
Di sisi lain, militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh pesawat tempur Angkatan Udara India.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tegang! Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India
Next Article Video: Tegang! India & Pakistan Pamer Otot Militer di Laut Arab