Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya angka perceraian di Indonesia kembali menjadi sorotan. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pun mengusulkan agar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan direvisi, khususnya dengan menambahkan bab baru yang secara khusus mengatur pelestarian perkawinan.
Menag menilai negara tidak bisa hanya hadir saat pernikahan disahkan, tetapi juga harus turun tangan dalam menjaga keutuhannya.
Mengutip laporan Forbes Advisor, sebagian orang mengira bahwa alasan utama perceraian adalah perselingkuhan. Namun ternyata, konflik terbesar pertama yang dihadapi pasangan yang bercerai bukanlah karena perselingkuhan. Alasan paling umum perceraian, menurut laporan Forbes Advisor, adalah kurangnya dukungan dari keluarga.
Berikut adalah daftar negara teratas dengan tingkat perceraian tertinggi (per 1000 orang) dalam setahun menurut World Population Review.
1. Maldives - 5,52
2. Kazakstan - 4.6
3. Rusia - 3,9
4. Belarusia (seri) - 3,7
5. Belgia (seri) - 3,7
6. Moldova - 3.3
7. Cina - 3.2
8. Kuba - 2.9
9. Ukraina - 2.88
10. Denmark (seri) - 2,7
11. Latvia (seri) - 2,7
12. Lituania (seri) - 2,7
13. Amerika Serikat (seri) - 2,7
Menurut data dari PBB dan sumber lainnya, negara dengan tingkat perceraian tertinggi di dunia pada tahun 2020 adalah Maladives atau Maladewa, yang mencatat 2.984 perceraian dalam 540.544 populasi. Dengan jumlah itu, Maldives mencatatkan tingkat perceraian 5,52 per 1000 orang.
Angka ini sebenarnya sudah turun signifikan dibanding tingkat 2002 lalu di mana tingkat perceraian tercatat 10,97 per 1.000 orang. Karena angka perceraian yang sangat tinggi, Maldives sampai mendapatkan Guiness World Record.
Mengapa perceraian begitu sering terjadi di Maldives? Salah satu penjelasan yang umum adalah bahwa warga negara kepulauan ini tidak menyukai hubungan fisik di luar pernikahan, tetapi pernikahan dan perceraian cukup mudah dilakukan, sehingga mereka menikah dengan cepat dan bisa bercerai dengan cepat pula.
Bekas republik Soviet di Kazakhstan mengalami tingkat perceraian tertinggi kedua di dunia pada tahun 2020, dengan 4,6 perceraian untuk setiap 1000 orang.
Berikut adalah 12 Negara Teratas dengan Tingkat Perceraian Terendah (per 1000 orang) secara tahunan
1. Sri Lanka - 0,15
2 Guatemala (seri) - 0,20
3. Vietnam (seri) - 0,20
4. Saint Vincent dan Grenadines - 0,40
5. Peru - 0,50
6. Afrika Selatan - 0,60
7. Chili (seri) - 0,70
8. Kolombia (seri) - 0,70
9. Irlandia (seri) - 0,70
10. Malta (seri) - 0,70
11. Panama (seri) - 0,70
12. Qatar (seri) - 0,70
13. Saint Lucia (dasi) - 0,70
14. Uni Emirat Arab (seri) - 0,70
15. Venezuela (seri) - 0,70
Perlu dicatat bahwa tingkat perceraian yang rendah tidak berarti bahwa warga suatu negara memiliki pernikahan yang bahagia. Di beberapa negara, perceraian mungkin lebih sulit diperoleh secara sah, atau istri mungkin tidak dapat meninggalkan pernikahan yang buruk karena mereka takut akan keselamatan mereka, atau keselamatan anak-anak mereka, atau karena tidak memiliki sarana keuangan (atau kesempatan sosial) yang mendukung.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus RS Tingkatkan Layanan Kesehatan yang Cepat & Efisien
Next Article Di Negara Ini, Pasangan yang Cerai Kena Hukuman Kerja Paksa Militer