Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah taman safari yang telah beroperasi sejak tahun 1969 di pesisir selatan Oregon, amerika Serikat, kini tengah berada dalam sorotan tajam setelah laporan terbaru dari pihak kepolisian dan inspeksi federal mengungkap kondisi menyedihkan dan kemungkinan pelanggaran hukum terhadap ratusan hewan.
Di antara temuan paling mencengangkan adalah bangkai harimau yang telah dibiarkan dalam freezer selama berbulan-bulan, singa dan macan tutul yang kekurangan gizi parah, serta kekurangan staf yang mengakibatkan satu pekerja penuh waktu harus menangani lebih dari 300 hewan.
Dilansir The Guardian, pada Kamis (15/5/2025), polisi negara bagian Oregon menggerebek West Coast Game Park Safari, sebuah taman satwa yang dikenal sebagai destinasi wisata regional dengan lebih dari 450 hewan dari 75 spesies berbeda.
Penyelidikan ini merupakan bagian dari investigasi kriminal besar yang melibatkan delapan lembaga negara bagian, dan menurut pihak berwenang telah berlangsung cukup lama sebelum akhirnya dilakukan penggeledahan.
Masalah di kebun binatang ini sudah menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Laporan dari USDA (Departemen Pertanian AS) tertanggal 18 Maret 2025, mencatat sembilan pelanggaran, tujuh di antaranya merupakan pengulangan dari inspeksi sebelumnya.
Pelanggaran yang dicatat termasuk penanganan hewan dan keselamatan pengunjung. Tidak ada petugas fasilitas yang tampak di area terbuka di mana antara 50 hingga 100 kambing, domba, llama, dan rusa berkeliaran bebas dan berinteraksi langsung dengan publik.
Perawatan medis juga menjadi sorotan. Seekor singa betina tua, seekor singa jantan tua, dan seekor macan tutul Afrika hitam terlihat dengan massa otot yang sangat menurun, tulang pinggul, rusuk, dan tulang punggung menonjol di bawah kulit.
Dalam laporan lanjutan tertanggal 1 April 2025, USDA kembali menemukan empat pelanggaran berulang, termasuk pagar yang tidak cukup tinggi untuk hewan berbahaya, kotoran tikus dalam makanan hewan, dan kondisi hewan besar yang sama seperti dalam laporan sebelumnya yang masih belum mendapat perhatian dari dokter hewan.
Catatan pelanggaran dari tahun-tahun sebelumnya juga menunjukkan ketidakpatuhan serius terhadap keselamatan pengunjung dan kesejahteraan hewan. Di antaranya, pengunjung diizinkan memegang jaguar dan beruang yang cukup besar untuk menimbulkan bahaya serius. Selain itu, seekor beruang cacat dan mati secara tidak sengaja akibat upaya yang gagal untuk membunuh beruang lain di dalam fasilitas.
Hingga saat ini, belum ada dakwaan pidana yang diajukan, namun penyelidikan oleh delapan lembaga negara bagian terus berjalan.
Polisi negara bagian mengatakan lebih banyak informasi akan diumumkan pada Jumat (16/5/2025) dan publik diminta untuk menghindari kunjungan ke fasilitas tersebut hingga penyelidikan selesai.
Pihak kepolisian juga menambahkan bahwa fasilitas ini tidak lagi dianggap aman bagi hewan maupun manusia, dan pihak berwenang tengah mempertimbangkan tindakan hukum yang sesuai.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AS - China Berdamai, Perang Tarif Berakhir?
Next Article Kecelakaan Beruntun 100 Mobil-Trailer, SUV Terbakar-Penumpang Terjebak