Ingatkan Malam Gelap Dunia, Ini Pesan Paus Leo XIV di Misa Perdana

8 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Hanya kurang dari 24 jam setelah terpilih, Paus Leo XIV langsung memimpin Misa perdananya di Kapel Sistina, Vatikan, Jumat (9/5/2025) waktu setempat. Dalam momen sakral itu, Paus asal Amerika Serikat ini menyampaikan pesan pertamanya sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia.

Dengan jubah putih dan emas sederhana, Paus Leo XIV, yang bernama asli Kardinal Robert Prevost memulai homilinya dalam bahasa Inggris, sebelum melanjutkannya dalam bahasa Italia. Ia menyampaikan harapannya agar Gereja Katolik tetap menjadi cahaya di tengah "malam-malam gelap dunia".

"Allah telah mempercayakan harta ini kepada saya, agar dengan bantuan-Nya saya bisa menjadi pengelola yang setia bagi seluruh tubuh mistik Gereja," ujarnya. "Agar Gereja dapat menjadi kota yang berdiri di atas bukit, bahtera keselamatan di tengah arus sejarah, dan cahaya bagi malam-malam gelap dunia," ujarnya menambahkan.

Paus Leo juga mengajak para kardinal untuk berjalan bersamanya dalam misi Gereja untuk mewartakan Injil. "Saya tahu saya bisa mengandalkan kalian semua untuk berjalan bersama saya sebagai komunitas sahabat Yesus, sebagai umat beriman yang mengabarkan kabar baik," ujarnya dalam bahasa Inggris.

Paus juga menyoroti pentingnya misi Gereja untuk hadir di tempat-tempat yang mengalami 'kekurangan iman', terutama di tengah budaya yang memuja uang, kekuasaan, teknologi, dan kesenangan.

"Bahkan hari ini, ada banyak tempat di mana iman Kristen dianggap absurd, hanya untuk mereka yang lemah atau tidak cerdas," katanya. "Di sanalah, justru kita sangat membutuhkan karya misi Gereja."

Paus Pertama dari AS, Tapi Dekat dengan Dunia Selatan

Paus Leo XIV merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat, meski ia juga memegang kewarganegaraan Peru. Ia menghabiskan lebih dari dua dekade hidupnya sebagai misionaris dan Uskup di Peru, termasuk sebagai Uskup Chiclayo dari 2015 hingga 2023.

Pengangkatannya pun dirayakan oleh umat Katolik di Peru, yang merasa memiliki kedekatan emosional dengan sang Paus. Lonceng gereja berdentang dan umat turun ke jalan merayakan terpilihnya tokoh yang dianggap sebagai "orang mereka".

Paus Leo menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang wafat bulan lalu di usia 88 tahun. Ia dihadapkan pada berbagai tantangan besar, mulai dari defisit anggaran Vatikan hingga perdebatan internal soal peran perempuan, umat LGBT, dan isu perceraian dalam Gereja.

Meski dikenal dengan kepribadian tertutup dan jarang memberi wawancara, Leo XIV memiliki latar belakang penting. Ia memimpin departemen Vatikan yang memilih uskup-uskup dunia yang membuatnya punya andil dalam arah kepemimpinan Gereja global.

Pilihan nama "Leo" sendiri menjadi sinyal awal arah kebijakannya. Nama ini terakhir digunakan oleh Paus Leo XIII, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam ajaran sosial Katolik dan pejuang keadilan sosial.

Paus Leo XIV pimpin misa perdana setelah dinobatkan jadi Paus ke-267 hasil Konklaf 7-8 Mei 2025 di Vatikan. (Tangkapan Layar Video Reuters/VATICAN MEDIA)Foto: Paus Leo XIV pimpin misa perdana setelah dinobatkan jadi Paus ke-267 hasil Konklaf 7-8 Mei 2025 di Vatikan. (Tangkapan Layar Video Reuters/VATICAN MEDIA)
Paus Leo XIV pimpin misa perdana setelah dinobatkan jadi Paus ke-267 hasil Konklaf 7-8 Mei 2025 di Vatikan. (Tangkapan Layar Video Reuters/VATICAN MEDIA)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Profil Robert Francis Prevost, Paus Pertama Amerika Serikat

Next Article Asap Putih! Katolik Resmi Punya Paus Baru Pengganti Fransiskus

Read Entire Article
Photo View |