Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping menyambangi Moskow, Rusia, Kamis (8/5/2025), untuk menghadiri parade peringatan Perang Dunia Kedua. Ini terjadi saat Ukraina terus menyerang ibu kota Rusia tersebut.
Mengutip Reuters, Xi mendarat di bandara Vnukovo-2 Moskow. Ketibaan Xi ini terjadi beberapa saat setelah otoritas Rusia mengatakan mereka telah menjatuhkan pesawat nirawak Ukraina lainnya di sekitar ibu kota.
Ketika ditanya selama jumpa pers tentang serangan udara tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China tidak mengomentari perjalanan Xi. Ia hanya mengatakan bahwa "prioritas utama" adalah untuk menghindari eskalasi ketegangan.
Kremlin mengatakan upaya serangan Ukraina terhadap Moskow menunjukkan kecenderungan Kyiv untuk melakukan "tindakan terorisme". Moskow juga mengklaim bahwa dinas intelijen dan militer Rusia telah melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan keamanan peringatan Perang Dunia Kedua, yang akan dihadiri Xi.
Xi adalah pemimpin dunia paling berkuasa yang diharapkan hadir dalam parade militer di Lapangan Merah Moskow pada hari Jumat untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya atas Nazi Jerman. Di sisi lain, presiden 71 tahun itu juga telah menyerukan perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Kunjungannya memberi Presiden Vladimir Putin dorongan diplomatik yang penting pada saat pemimpin Rusia itu ingin menunjukkan negaranya tidak terisolasi di panggung dunia. Kremlin telah memuji kehadiran Xi, bersama dengan 28 pemimpin dunia lainnya, sebagai tanda otoritas global Rusia yang semakin meningkat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut kunjungan tersebut sebagai "salah satu peristiwa utama dalam hubungan Rusia-China tahun ini."
Namun, Kementerian Luar Negeri Ukraina, dalam komentar yang tampaknya ditujukan kepada China yang pasukannya akan berbaris di Lapangan Merah, pada hari Selasa mendesak negara-negara untuk tidak mengirim militer mereka untuk berpartisipasi dalam parade 9 Mei, dengan mengatakan bahwa partisipasi tersebut akan bertentangan dengan kenetralan yang dinyatakan beberapa negara dalam perang tersebut.
Tatanan Dunia Baru
Dalam sebuah artikel yang ditandatangani dan diterbitkan oleh media Rusia pada hari Rabu, Xi menulis bahwa China dan Rusia harus "dengan tegas menjaga tatanan internasional pascaperang."
"Kedua pihak harus bersama-sama menolak segala upaya untuk mengganggu dan merusak persahabatan dan rasa saling percaya China-Rusia," demikian bunyi teks artikel tersebut, media pemerintah China melaporkan.
Analis politik China di Stimson Center di Washington, Yun Sun, menyebutkan bahwa pernyataan Xi dan kunjungannya ke Rusia adalah bentuk dari caranya mencitrakan China sebagai pihak yang akan membela tatanan dunia. Apalagi, momentum kunjungan Xi diadakan pada saat peringatan Perang Dunia Kedua.
""Fokus Perang Dunia Kedua adalah tentang tatanan internasional pascaperang dan sekarang AS sedang membongkar atau merusaknya," kata Yun.
"Jadi China dan Rusia akan membingkai diri mereka sebagai pembela tatanan internasional dan sistem PBB, dan menentang unilateralisme dan hegemoni Amerika Serikat."
(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Putin Setuju Gencatan Senjata Dengan Ukraina Selama 3 Hari
Next Article Trump Undang Xi Jinping ke Pelantikannya, Bagaimana dengan Putin?