Bersih-Bersih Militer AS Dimulai, Trump Usir Tentara Transgender

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memulai operasinya untuk mengusir para transgender dari militer. Hal ini diketahui dari sebuah instruksi internal yang dikeluarkan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, Kamis (8/5/2025).

Dalam memo itu, Hegseth mengatakan pasukan transgender yang bertugas aktif dapat mengidentifikasi diri mereka untuk "pemisahan sukarela" dari angkatan bersenjata AS hingga tanggal 6 Juni. Pasukan yang berada dalam pasukan cadangan memiliki waktu hingga tanggal 7 Juli.

"Setelah berakhirnya masa kelayakan identifikasi diri, Departemen Militer akan memulai proses pemisahan tidak sukarela," kata memo tersebut.

Memo Hegseth menggambarkan bagaimana pemerintahan Presiden Donald Trump bermaksud untuk bertindak cepat untuk mengeluarkan ribuan anggota militer transgender setelah putusan Mahkamah Agung pada hari Selasa membuka jalan bagi pemberlakuan larangan tersebut.

Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat pada tanggal 20 Januari yang menyatakan bahwa pemerintah AS hanya akan mengakui dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, dan bahwa keduanya tidak dapat diubah.

Namun, upayanya untuk mengakhiri hak transgender di militer menjadi fokus khusus dalam kampanye pemilihannya, dan ia segera bergerak untuk membalikkan kebijakan yang diterapkan di bawah pendahulunya dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang telah mengizinkan pasukan transgender untuk bertugas secara terbuka di angkatan bersenjata Amerika.

Biden, yang juga membatalkan larangan Trump tahun 2017 terhadap perekrutan transgender, mengatakan pada tahun 2021 bahwa "Amerika lebih aman ketika setiap orang yang memenuhi syarat untuk bertugas dapat melakukannya secara terbuka dan dengan bangga."

Mantan Presiden Demokrat Barack Obama pada tahun 2016 pertama kali mengizinkan orang trans untuk bertugas secara terbuka dan hingga akhir tahun lalu, ada 4.240 pasukan transgender tugas aktif dan Garda Nasional AS

Sebuah jajak pendapat dari Gallup yang menerbitkan ini pada bulan Februari mengatakan 58% warga Amerika mendukung diperbolehkannya individu transgender terbuka bertugas di militer. Namun dukungan tersebut telah menurun dari 71% pada tahun 2019.


(tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Impor AS Dinilai Tak Konsisten, Pegatron Sebut Risikonya!

Next Article Video: RUU Penangguhan Plafon Utang AS Gagal Disepakati DPR

Read Entire Article
Photo View |