Cerita Mobil China Salip Jepang di Pasar Otomotif RI

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Brand China semakin agresif di pasar otomotif RI. Hal ini bisa terlihat dari peringkat penjualan mobil bulan April 2025, ada dua brand China yang menguasai 8 besar, yakni BYD dan Chery. Padahal selama ini posisi tersebut dikuasi oleh brand-brand Jepang.

Salah satu cara pabrikan China menguasai pasar otomotif ialah dengan menguasai segmen kendaraan listrik, ketika BYD mulai memegang segmen battery electric Vehicle (BEV), Chery mulai mengincar segmen Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), terbaru dengan merilis Tiggo 8 CSH.

Pabrikan merilis mobil tersebut dengan harga mengejutkan, yakni Rp 499 juta untuk 1000 pembeli pertama dan Rp 519 juta untuk berikutnya, namun dengan banderol tersebut bisa menempuh jarak 1.300 Km dengan sekali pengecasan baterai motor listrik dan tangki bensin full sebanyak 51 liter. Artinya bisa menempuh Jakarta-Bali tanpa berhenti untuk pengecasan listrik maupun pengisian bensin.

"Targetnya menguasai PHEV di Indonesia karena kita jadi salah satu PHEV pertama dengan teknologi yang bisa dibilang dengan harga paling affordable di segmennya," kata Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/5/2025).

Sebagai perbandingan, pesaing di segmennya seperti Mazda CX-80 PHEV bisa menempuh jarak 600 km atau setengahnya, namun harganya lebih dari 2x lipat yakni Rp 1,199 miliar. Bedanya Tiggo 8 CSH diproduksi di pabrik Handal Indonesia Motor (HIM), sedangkan CX-80 masih impor.

"PHEV produksi pertama yang CKD (produksi lokal), yang lain dari CBU ya makanya mungkin harga jadi Rp 1,2 miliar," ujar Rifqie.

Harga itu pun bisa lebih ditekan ketika mobil ini sudah bisa memenuhi persyaratan pemerintah untuk insentif mobil hybrid sebesar 3%, yakni memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%.

"Sebenarnya kita lagi usaha, cuma peraturan ini banyak sekali yang perlu diperhatikan juga, dan ini lagi kita diskusikan. Jadi Chery lagi kejar insentif hybrid, lagi fulfill semua apa yang jadi syarat," sebut Rifqie.

Pabrikan China juga memiliki ambisi besar untuk menguasai pasar mobil di tanah air dengan menggeser pabrikan Jepang yang sudah 'memonopoli' pasar otomotif lokal selama puluhan tahun.

"Kita ini lagi penetrasi market dimana market di Indonesia 60 tahun lebih dikuasai oleh beberapa brand besar, dan itu butuh effort penetrasi di market ini, makanya kita selalu ingin coba menjadi sesuatu yang superior, dengan strategi ini kita harap bisa menimbulkan intensi pada market terhadap produk kita secara khusus, kita dorong ke market dengan harga edukasi (miring)," sebut Rifkie.


(hoi/hoi)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Penjualan Mobil April 2025 Masih Susut

Next Article Aletra: Brand Mobil Lokal Tapi Impor dari China!

Read Entire Article
Photo View |