Jakarta, CNBC Indonesia - Google kembali mengeluarkan peringatan penting bagi pengguna internet setelah mendeteksi kehadiran malware baru bernama LOSTKEYS. Malware ini dilaporkan dikembangkan oleh kelompok peretas asal Rusia, Cold River, yang dikenal aktif menyasar target-target berprofil tinggi untuk kepentingan intelijen.
Melalui blog resminya, Google menyebut LOSTKEYS sebagai perkembangan terbaru dalam perangkat peretasan yang digunakan Cold River.
Malware ini dirancang untuk mencuri file dan mengirimkan informasi sistem korban ke server milik peretas. Ancaman ini dikategorikan serius karena menyasar individu yang memiliki akses strategis terhadap informasi rahasia, dikutip dari Reuters, Kamis (8/5/2025).
Cold River, yang disebut memiliki keterkaitan dengan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), sebelumnya terlibat dalam kampanye peretasan terhadap pemerintah negara-negara anggota NATO, LSM, serta mantan pejabat intelijen dan diplomatik.
Tujuan utama mereka adalah pengumpulan informasi yang mendukung kepentingan strategis Rusia.
Menurut Google, serangan terbaru terjadi pada Januari, Maret, dan April 2025. Targetnya mencakup penasihat aktif dan mantan penasihat pemerintahan Barat, jurnalis, lembaga think tank, LSM, serta individu terkait konflik Ukraina.
Kelompok ini juga pernah terlibat dalam pembobolan tiga laboratorium nuklir di Amerika Serikat pada 2022 dan membocorkan email pribadi mantan kepala intelijen Inggris, Richard Dearlove, dalam konteks pro-Brexit.
Hingga kini, Kedutaan Rusia di Washington belum memberikan komentar terkait temuan Google tersebut.
Google mengimbau semua pengguna untuk meningkatkan kewaspadaan, memperbarui sistem keamanan secara berkala, dan mengaktifkan autentikasi dua faktor guna meminimalkan risiko serangan siber.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Risiko Serangan Siber Berbasis AI Kian Ngeri, RI Siap Hadapi?
Next Article Punya Akun Gmail? Ayo Segera Ganti Alamat Email di 2025, Ini Alasannya