10 Perusahaan Raksasa Dunia dengan Kepemilikan Bitcoin Paling Banyak

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Aset digital yang dahulu hanya didiskusikan oleh komunitas teknologi dan kripto kini telah menjadi bagian dari neraca keuangan sejumlah perusahaan publik terbesar di dunia.

Dari raksasa manajemen aset seperti BlackRock, pelopor strategi Bitcoin korporasi seperti Strategy Inc. (sebelumnya MicroStrategy), hingga perusahaan teknologi seperti Tesla, perusahaan-perusahaan ini kini memegang Bitcoin bukan sebagai eksperimen melainkan sebagai aset strategis jangka panjang.

Perkembangan ini mencerminkan transformasi Bitcoin dari aset spekulatif menjadi penyimpan nilai yang sah dalam lanskap keuangan global.

Lonjakan akumulasi Bitcoin oleh perusahaan besar sejak 2024 hingga Mei 2025 menunjukkan perubahan signifikan dalam cara institusi memandang aset digital. Bitcoin yang sebelumnya dianggap volatil dan eksperimental, kini diadopsi secara serius sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.

Raksasa manajemen aset global BlackRock kini tercatat sebagai pemilik Bitcoin terbesar melalui produk ETF andalannya, iShares Bitcoin Trust, yang telah mengelola lebih dari 572.000 BTC. Posisi ini menjadikan BlackRock sebagai kekuatan dominan dalam pasar Bitcoin institusional.

Tak kalah agresif, Strategy Inc. yang sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy telah mengumpulkan lebih dari 531.000 BTC, menegaskan pendekatan jangka panjang perusahaan ini dalam menjadikan Bitcoin sebagai penyimpan nilai utama. Konsistensi akumulasi mereka sejak 2020 memperlihatkan keyakinan kuat terhadap potensi Bitcoin sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Perusahaan lain dari sektor teknologi dan perdagangan ritel juga tidak tinggal diam. Robinhood, misalnya, telah menyimpan lebih dari 136.000 BTC, menunjukkan pergeseran strategi mereka dari sekadar platform perdagangan menjadi akumulator aset digital.

Sementara itu, perusahaan tambang kripto seperti Marathon Digital Holdings dan Riot Platforms memilih untuk menahan hasil tambangnya sebagai bagian dari strategi keuangan defensif terhadap volatilitas pasar.

Fenomena ini menandai transformasi besar dalam lanskap keuangan global. Bitcoin kini bukan lagi dilihat sebagai aset alternatif, melainkan sebagai bagian inti dari portofolio perusahaan, sejajar dengan emas dan instrumen investasi konservatif lainnya. Keterlibatan dari berbagai sektor keuangan, teknologi, hingga penambangan yang mengindikasikan semakin matangnya pasar kripto dan meningkatnya legitimasi Bitcoin sebagai aset institusional.

Tren ini tidak hanya menandai kemenangan simbolis bagi komunitas Bitcoin, tetapi juga mencerminkan pergeseran besar dalam strategi manajemen aset global. Jika sebelumnya Bitcoin dianggap terlalu volatil dan eksperimental, kini perusahaan-perusahaan besar justru memanfaatkannya sebagai cadangan strategis menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Dengan keterlibatan institusi besar, Bitcoin telah berpindah dari pinggiran ke pusat dunia keuangan, dan ini mungkin baru awal dari era dominasi kripto oleh sektor korporat.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
Photo View |